Minggu, 17 Juli 2011

BUGAR DENGAN BERLATIH YOGA

Kebugaran memiliki pengertian kebugaran fisik,kebugaran mental kebugaran emosi dan kebugaran sosial atau diberi istilah total fitness. Salah satu cara untuk mendapatkan kebugaran dapat ditempuh melalui yoga. Yoga adalah keterampilan spritual, karena yang dikaji bukan hanya tubuh fisik saja, tapi juga jiwa kita. Dalam memahami ketrampilan yoga adalah praktik. Dua disiplin praktik, yakni gerak dan diam. Disiplin gerak bermanfaat menguatkan fisik, menghilangkan kekakuan sendi dan otot, serta mengontrol kesehatan saraf dan kelenjar tubuh, membantu keseimbangan energi dan kenyamanan tubuh untuk kehidupan sehari-hari, bahkan penting untuk peremajaan sel-sel tubuh. Tak jarang praktisi yoga tampak lebih muda dari usia sesungguhnya. Tentu saja, jika semua gerakan yoga dilakukan dengan benar dan teratur. Sedangkan disiplin diam, yoga memberikan rileksasi, ketenangan, kejernihan pikiran, keceriaan, rasa percaya diri, dan berkembangnya intuisi. Semuanya dapat diraih melalui meditasi yoga yang dilakukan dengan mengatur napas dan sikap yoga sempurna.


Demikian, dosen jurusan Pendidikan Kepelatihan, Ch. Fajar Sri W, M.Or. menyampaikan dalam kegiatan bulanan temu Dharma Wanita Persatuan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (23/1), di ruang sidang utama FIK dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan FIK, Sulastri Sumaryanto beserta sekitar 60 anggota. Lanjutnya, manfaat berlatih yoga yang paling diinginkan para praktisi yoga pemula adalah tubuh sehat. Padahal, tujuan yoga klasik adalah bahagia. ”Kebahagiaan tertinggi yang hendak diraih adalah penyatuan dengan Tuhan. Jadi, yoga merupakan latihan fisik yang penuh dengan nuansa spiritual. Tujuan ini lebih dari sekadar tubuh yang sehat, karena kesehatan juga merupakan pilar dari kebahagiaan tersebut. Tidak ada istilah terlambat untuk berlatih yoga. Siapapun bisa berlatih yoga: pria, wanita, anak-anak, orang dewasa, sehat, cacat. Meskipun demikian, bukan berarti yoga bisa dilakukan asal-asalan. Berlatih yoga khususnya yogasana alias senam yoga, membutuhkan berbagai persiapan yang harus diperhatikan. Bila tidak, hasilnya kurang optimal. Isi dari yoga sendiri meliputi: pemanasan, latihan inti, pendinginan”, jelasnya,” Yang perlu di perhatikan adalah latihan mengikuti latihan pada umumnya.

Postur-postur yang dipraktikkan selalu memiliki arti untuk fisik maupun pikiran. Duduk atau tidur misalnya, merupakan postur untuk relaksasi. Berdiri untuk membangkitkan energi, posisi terbalik adalah untuk melatih kekuatan mental atau konsentrasi, sementara posisi berpilin untuk pembersihan. Mereka yang belum pernah mengenal yoga atau lebih terbiasa dengan bentuk olahraga yang menggunakan hanya fisik untuk berlatih, boleh jadi akan menganggap yoga terlalu lambat karena gerakannya yang halus dan tidak terburu-buru. Untuk menjaga kebugaran minimal latihan dilakukan 3 kali perminggu,durasi waktu +_30 menit, dimulai dari gerakan sederhana menuju gerakan yang komplek. Untuk memulai latihan dimulai dari waktu yang tidak lama, setelah terjadi adaptasi atau biasa dengan latihan ditambah waktunya.”


Terdapat enam rahasia berumur panjang dengan yoga, yaitu: 1)Aktivitas fisik yang cukup, 2)Tidur jika merasa mengantuk 3) Makan jika merasa lapar, 4)Puasa secara teratur, 5)Membasuh tubuh sebelum tidur, 6)Melakukan meditasi secara teratur. Belumlah lengkap pembahasan aspek fisik Yoga tanpa melibatkan tentang pose-pose Yoga. Pose-pose ini dinamakan “Asanas”, yang berarti “pose yang nyaman dan mudah dilakukan” Meskipun ada beberapa pose kompleks dan membutuhkan kelenturan, kebanyakan pose sangatlah sederhana dan bisa dilakukan siapapun.


Penyampain materi yang diikuti praktek yoga oleh seluruh peserta ini bermanfaat untuk mengatur kelenjar tiroid (di sekitar kerongkongan)/ mengatur metabolisme tubuh, yaitu proses pengubahan makanan menjadi energi. Jika kelenjar ini mengeluarkan terlalu sedikit hormon (under-secretion), maka seseorang akan menjadi gemuk, meskipun tidak mengkonsumsi banyak makanan. Sebaliknya jika mengeluarkan terlalu banyak (over-secretion) hormon, dapat membuat seseorang menjadi kurus meskipun mengkonsumsi banyak makanan. Pose “sikap lilin (shoulder stand)” (berdiri di atas bahu dengan kaki di atas) membantu mengendalikan kelenjar ini. Pose ini memberikan tekanan pada kelenjar tiroid. Ketika pose ini dilepas, aliran darah akan mengalir kencang pada bagian kerongkongan dan “memijat” kelenjar tiroid dan membantu menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup. Pose-pose yoga lain juga bekerja dengan cara yang serupa, menjaga keseimbangan pengeluaran hormon dari kelenjar endokrin lain. ”Yoga memberikan manfaat terapi seperti penguatan stamina tubuh, otot, daya tahan, dan fleksibilitas; manajemen antistres; mengurangi lemak tubuh; memperbaiki sirkulasi darah; merangsang sistem kekebalan tubuh; memperkuat daya konsentrasi; menciptakan kontrol diri untuk lebih tenang; dan menambah rasa percaya diri,” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.